Nama :
Muhammad Anhar Rosyadi
Kelas :
1 IA 25
NPM :
54411762
Manusia
dan Cinta Kasih
Menurut
kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta adalah rasa
sangat suka kepada atau rasa sayang, ataupun rasa sangat kasih atau sangat
tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta
kepada atau menaru belas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir
bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih
dapat diartikan sebagai perasaan suka sayang kepada seseorang yang di sertai
dengan menaruh belas kasihan.
Cinta
memegang peranan yang penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan
landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan
anak, hubungan yang erat dimasyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah
pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhannya sehingga manusia menyembah
Tuhan dengan ikhlas mengikuti perintah-Nya dan berpegang teguh pada
syariat-Nya.
Hikmah
cinta adalah sangat besar. Hanya orang yang telah diberi kefahaman dan kecerdasan
oleh Allah sajalah yang mampu merenungkannya. Diantaranya hikmah-hikmah
tersebut adalah
1.
Sesungguhnya
cinta itu adalah merupakan ujian yang berat dan pahit dalam kehidupan manusia,
karena setiap cinta akan mengalami berbagai macam rintangan.
2.
Bahwa
fenomena cinta yang telah melekat di dalam jiwa manusia merupakan pendorong dan
pembangkit yang paling besar di dalam melestarikan kehidupan lingkungan. Kalau
bukan karena cinta, tentu manusia tidak akan pernah terdorong untuk mewujudkan
apa yang dicita-citakan. Pendek kata kalau bukan karena fenomena cinta, tak
akan pernah ada gerakan, kreasi dan
apresiasi di dunia ini. Juga tak akan oernah ada pembangunan dan kemajuan.
3.
Bahwa
fenomena cinta merupakan faktor utama di dalam kelanjutan hidup manusia, dalam
kenal-mengenal antar mereka. Juga untuk saling memanfaatkan kemajuan bangsa. Ia
merupakan modus utama di dalam mengenal berbagai macam ilmu pengetahuan yang
tersimpan di dalam keindahan alam, kehidupan dan kemanusiaan.
4.
Fenomena
cinta, jika diperhatikan merupakan pengikat yang paling kuat di dalam hubungan
antar anggota keluarga, kerukunan bermasyarakat, mengasihi sesama makhluk
hidup, menegakkan keamanan, ketentraman, dan keselamatan di segala penjuru
bumi. Cinta merupakan benih dari segala kasih dan sayang, dan segala bentuk
persahabatan, dimanapun adanya.
a.
Cinta
diri
Cinta
diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri. Manusia senang untuk tetap
hidup, mengembangkan potensi dirinya, dan mengaktualisasikan diri. Pun ia
mencintai segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan pada dirinya. Sebaliknya ia
membenci segala sesuatu yang menghalanginya untuk hidup, berkembang dan
mengaktualisasikan diri. Ia juga membenci segala sesuatu yang mendatangkan rasa
sakit, penyakit dan mara bahaya. Al-Qur’an telah mengungkapkan cinta alamiah
manusia terhadap dirinya sendiri ini, kecenderungannya untuk menuntut segala
sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya dan menghindari dari segala
sesuatu yang membahayakan keselamatan dirinya melalui ucapan Nabi Muhammad SAW,
bahwa seandainya beliau mengetahui hal-hal gaib, tentu beliau akan memperbanyak
hal-hal yang baik bagi dirinya dan menjauhkan dirinya dari segala keburukan.
b.
Cinta
kepada sesama manusia
Agar
manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan
manusia lainnya, tidak boleh tidak ia
harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Pun hendaknya ia
menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih sayang pada orang-orang
lain, bekerja sama dengan dan memberi bantuan kepada orang lain. Oleh karena
itu, Allah ketika memberi isyarat tentang kecintaan manusia pada dirinya
sendiri, seperti yang tampak pada keluh kesahnya apabila ia tertimpa kesusahan
dan usahanya yang terus menerus untuk memperoleh kebaikan serta kebakhilannya
dalam memberikan sebagian karunia yang diperolehnya, setelah itu Allah langsung
memberi pujian kepada orang-orang yang berusaha untuk tidak berlebih-lebihan
dalam cintanya kepada diri sendiri.
c.
Cinta
Kebapakan
Mengingat
kan antara ayah dengan anak-anaknya tidak terjalin oleh ikatan-ikatan
fisiologis seperti yang menghubungkan si ibu dengan anak-anaknya, maka para
ahli ilmu jiwa modern berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah dorongan
fisiologi seperti halnya dorongan keibuan, melainkan dorongan psikis. Dorongan
ini nampak jelas dalam cinta bapak dan kekuatan dan kebanggaan, dan merupakan
faktor penting bagi kelangsungan peran bapak dan kehidupan dan tetap
terkenangnya dia setelah meninggal dunia.
d.
Cinta
seksual
Cinta
erat kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam
melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerjasama antara suami dan istri.
Dorongan seksual melakukan suatu fungsi penting yaitu melahirkan keturunan demi
kelangsungan jenis. Lewat dorongan seksualah terbentuk keluarga. Dari segi
keluarga terbentuk masyarakat dan bangsa.
e.
Cinta
kepada Allah
Puncak
cinta manusia yang bening, jernih, dan spiritual ialah cintanya kepada Allah
dan kerinduannnya kepada-Nya. Tidak hanya dalam shalat, pujian, dan doa’anya
saja, tetapi juga dalamsemua tindakan dan tingkah lakunya. Cinta yang ikhlas
seorang manusia kepada Allah akan membuat cinta itu menjadi kekuatan pendorong
yang mengarahkannya dalam kehidupannya dan menundukkan semua bentuk kecintaan
lainnya. Cinta ini pun juga akan membuatnya menjadi seorang yang cinta pada
sesama manusia, hewan, semua mahluk Allah dan seluruh alam semesta. Sebabdalam
pandangannya semua wujud yang ada di sekelilingnya mempunyai manifestasi dari
Tuhannya yang membangkitkan kerinduan-kerinduan spiritualnya dan harapan
terkabul.
f.
Cinta
kepada Rasul
Cinta
kepada rasul, yang di utus Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam semesta,
menduduki peringakat ke dua setelah cinta kepada Allah. Ini karena Rasul
merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun
berbagaisifat luhur lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar