Nama : Muhammad Anhar Rosyadi
Kelas : 1 IA 25
NPM : 54411762
Manusia dan Pandangan Hidup
Tema penulisan saya kali ini
adalah mengenai manusia dan pandangan hidup. Setiap manusia mempunyai pandangan
hidup yang berbeda-beda. Apa itu pandangan hidup?
Akal dan budi sebagai milik manusia
ternyata membawa ciri tersendiri akan diri manusia itu. Sebab akal dan budi
mengakibatkan manusia memiliki keunggulan dibandingkan dengan makhluk lainnya.
Satu diantar keunggulan manusia tersebut ialah pandangan hidup. Disatu pihak
manusia menyadari bahwa dirinya lemah, dipihak lain menusia menyadari
kehidupannya lebih kompleks.
Kesadaran akan kelemahan dirinya memaksa manusia mencari kekuatan diluar dirinya. Dengan kekuatan ini manusia berharap dapat terlindung dari ancaman-ancaman yang selalu mengintai dirinya, baik yang fisik maupun non fisik. Seperti penyakit, bencana alam, kegelisahan, ketakutan, dan sebagainya.
Selain itu manusia sadar pula bahwa kehidupannya itu lain bila dibandingkan dengan kehidupan makhluk lain. Sadar pula bahwa dibalik kehidupan ini ada kehidupan lain yang diyakini lebih abadi. Lebih yakin lagi bahwa kehidupan lain itu bahkan merupakan kehidupan yang sesungguhnya.
Disana setiap manusia akan mempertanggung jawabkan apa yang dilakukan selama hidup didunia. Manusia tahu benar bahwa baik dan buruk itu akan memperoleh perhitungan, maka manusia akan selalu mencari sesuatu yang dapat menuntunnya kearah kebaikan dan menjauhkan diri dari keburukan.
Kesadaran akan kelemahan dirinya memaksa manusia mencari kekuatan diluar dirinya. Dengan kekuatan ini manusia berharap dapat terlindung dari ancaman-ancaman yang selalu mengintai dirinya, baik yang fisik maupun non fisik. Seperti penyakit, bencana alam, kegelisahan, ketakutan, dan sebagainya.
Selain itu manusia sadar pula bahwa kehidupannya itu lain bila dibandingkan dengan kehidupan makhluk lain. Sadar pula bahwa dibalik kehidupan ini ada kehidupan lain yang diyakini lebih abadi. Lebih yakin lagi bahwa kehidupan lain itu bahkan merupakan kehidupan yang sesungguhnya.
Disana setiap manusia akan mempertanggung jawabkan apa yang dilakukan selama hidup didunia. Manusia tahu benar bahwa baik dan buruk itu akan memperoleh perhitungan, maka manusia akan selalu mencari sesuatu yang dapat menuntunnya kearah kebaikan dan menjauhkan diri dari keburukan.
Akhirnya manusia menemukan apa yang disebut “sesuatu dan kekuatan diluar dirinya“. Ternyata keduanya adalah “Agama dan Tuhan“. Dengan demikian bahwa pandangan hidup merupakan masalah yang asasi bagi manusia. Sayangnya tidak semua manusia memahaminya, sehingga banyak orang yang memeluk suatu agama semata-mata atas dasar keturunan. Akibatnya banyak orang yang beragama hanya pada lahirnya saja dan tidak sampai batinnya. Atau yang sering dikenal dengan agama KTP. Padahal urusan agama adalah urusan akal, seperti dikatakan oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam satu hadistnya: Agama adalah akal, tidak ada agama bagi orang-orang yang tidak berakal.”
Al-Qur'an bisa dijadikan sebuah pedoman atau pandangan hidup
Pandangan hidup
artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan,
atau petunjuk hidup di dunia. Selama manusia hidup di dunia, mereka harus
mempunyai pedoman atau pandangan hidup. Kita bisa menentukan pandangan hidup
sendiri, yaitu melalui pendapat-pendapat atau pertimbangan-pertimbangan yang
merupakan hasil dari pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut
waktu dan tempat hidupnya. Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan
ragamnya, akan tetapi menurut kutipan dari salah satu blog, yaitu Y.U.B.Z., pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri
dari 3 macam :
1. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan yang mutlak kebenarannya.
2. Pandangan hidup yang berupa idiologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang
1. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan yang mutlak kebenarannya.
2. Pandangan hidup yang berupa idiologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang
terdapat pada negara tersebut.
3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Sedangkan unsur-unsur dari dijadikan
sesuatu sebagai pedoman atau pandangan hidupan,yaitu:
∗Cita-cita
∗Kebajikan
∗Usaha
∗Keyakinan / kepercayaan
∗Cita-cita
∗Kebajikan
∗Usaha
∗Keyakinan / kepercayaan
Keempat unsur ini merupakan satu rangkaian kesatuan yang tidak terpisahkan.
Cita-cita merupakan apa yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha
atau perjuangan. Tujuan yang hendak dicapai ialah kebajikan, yaitu segala hal
yang baik yang membuat manusia makmur, bahagia, damai, tenteram. Usaha atau
perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan / kepercayaan. Keyakinan
/ kepercayaan diukur dengan kemampuan akal, kemampuan jasmani, dan kepercayaan
kepada Tuhan.
Akal dan budi sebagai milik manusia ternyata membawa ciri tersendiri akan
diri manusia itu. Sebab akal dan budi mengakibatkan manusia memiliki keunggulan
dibandingkan dengan makhluk lainnya. Satu diantar keunggulan manusia tersebut
ialah pandangan hidup. Disatu pihak manusia menyadari bahwa dirinya lemah,
dipihak lain menusia menyadari kehidupannya lebih kompleks.
Kesadaran akan kelemahan dirinya memaksa manusia mencari kekuatan diluar dirinya. Dengan kekuatan ini manusia berharap dapat terlindung dari ancaman-ancaman yang selalu mengintai dirinya, baik yang fisik maupun non fisik. Seperti penyakit, bencana alam, kegelisahan, ketakutan, dan sebagainya. Selain itu manusia sadar pula bahwa kehidupannya itu lain bila dibandingkan dengan kehidupan makhluk lain. Sadar pula bahwa dibalik kehidupan ini ada kehidupan lain yang diyakini lebih abadi. Lebih yakin lagi bahwa kehidupan lain itu bahkan merupakan kehidupan yang sesungguhnya.
Disana setiap manusia akan mempertanggung jawabkan apa yang dilakukan selama hidup didunia. Manusia tahu benar bahwa baik dan buruk itu akan memperoleh perhitungan, maka manusia akan selalu mencari sesuatu yang dapat menuntunnya kearah kebaikan dan menjauhkan diri dari keburukan. Akhirnya manusia menemukan apa yang disebut “sesuatu dan kekuatan diluar dirinya“. Ternyata keduanya adalah “Agama dan Tuhan“. Dengan demikian bahwa pandangan hidup merupakan masalah yang asasi bagi manusia. Sayangnya tidak semua manusia memahaminya, sehingga banyak orang yang memeluk suatu agama semata-mata atas dasar keturunan. Akibatnya banyak orang yang beragama hanya pada lahirnya saja dan tidak sampai batinnya. Atau yang sering dikenal dengan agama KTP. Padahal urusan agama adalah urusan akal, seperti dikatakan oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam satu hadistnya: Agama adalah akal, tidak ada agama bagi orang-orang yang tidak berakal.”
Kesadaran akan kelemahan dirinya memaksa manusia mencari kekuatan diluar dirinya. Dengan kekuatan ini manusia berharap dapat terlindung dari ancaman-ancaman yang selalu mengintai dirinya, baik yang fisik maupun non fisik. Seperti penyakit, bencana alam, kegelisahan, ketakutan, dan sebagainya. Selain itu manusia sadar pula bahwa kehidupannya itu lain bila dibandingkan dengan kehidupan makhluk lain. Sadar pula bahwa dibalik kehidupan ini ada kehidupan lain yang diyakini lebih abadi. Lebih yakin lagi bahwa kehidupan lain itu bahkan merupakan kehidupan yang sesungguhnya.
Disana setiap manusia akan mempertanggung jawabkan apa yang dilakukan selama hidup didunia. Manusia tahu benar bahwa baik dan buruk itu akan memperoleh perhitungan, maka manusia akan selalu mencari sesuatu yang dapat menuntunnya kearah kebaikan dan menjauhkan diri dari keburukan. Akhirnya manusia menemukan apa yang disebut “sesuatu dan kekuatan diluar dirinya“. Ternyata keduanya adalah “Agama dan Tuhan“. Dengan demikian bahwa pandangan hidup merupakan masalah yang asasi bagi manusia. Sayangnya tidak semua manusia memahaminya, sehingga banyak orang yang memeluk suatu agama semata-mata atas dasar keturunan. Akibatnya banyak orang yang beragama hanya pada lahirnya saja dan tidak sampai batinnya. Atau yang sering dikenal dengan agama KTP. Padahal urusan agama adalah urusan akal, seperti dikatakan oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam satu hadistnya: Agama adalah akal, tidak ada agama bagi orang-orang yang tidak berakal.”
Banyak sekali contoh pedoman atau panndangan-pandangan hidup yang bisa
digunakan oleh seseorang. Namun, Allah SWT. telah memerintahkan kita untuk
selalu berpedoman kepada Al-Qur’an dan Al-Hadits sebagai pandangan hidup kita.
Oleh karena itu, kewajiban kita untuk selalu berpegah teguh kepada pedoman atau
pandangan hidup kita masing-masing.
Sekian tulisan saya mengenai manusia dan pandangan hidup, sekira mohon maaf
apabila ada kata-kata yang kurang tepat maupun yang tidak tepat sekalipun. Terima
kasih sudah berkunjung ke blog saya .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar