Selasa, 27 Maret 2012

Tugas Ilmu Kebudayaan Dasar Manusia dan Kebudayaan

Nama   : Muhammad Anhar Rosyadi
Kelas   :1 IA 25                                                                                                    
NPM   : 54411762
Universitas Gunadarma gundar.jpg
TUGAS...
Manusia dan Kebudayaan
Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat terkait satu sama lain. Manusia di alam dunia ini memegang peranan  yang unik, dan dapat di pandang dari banyak segi. Dalam ilmu eksakta, manusia di pandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia, manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi, manusia merupakan makhluk biologis yang tergolong dalam golongan makhluk mamalia. Dalam ilmu-ilmu sosial, manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu menghitungkan setiap kegiatan, sering di sebut homo economicus, manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri, makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan, makhluk yang berbudaya, sering disebut homo humanus, dan lain sebagainya.
Hakekat manusia  terbagi menjadi 4 yaitu ;
a.      Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk lainnya
b.     Mahluk ciptaann Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh
c.      Mahluk biokultural, yaitu mahluk hayati yang budayawi
d.     Mahluk ciptaan Tuhan yang terkait dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.

Kebudayaan jika di kaji dari asal kata bahasa sansekerta berasal dari kata budhaya yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa latin, kebudayaan berasal dari kata colere, yang berarti mengelola tanah, jadi kebudayaan secara umum dapat diartikan sebagai “segala sesuatu yang di hasilkan oleh akal budi atau pikiran manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya, atau dapat pula diartikan segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya di dalam lingkungannya. Budaya dapat pula diartikan sebagai himpunan pengalaman yang di pelajari, mengacu pada pola-pola perilaku yang di tularkan secara sosial, yang merupakamn kekhususan kelompok sosial tertentu.

Secara sederhana hubungan antara manusia dengan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan objek yang di laksanakan manusia. Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan di nilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya. Tampak behwa keduanya akhirnya merupakan satu kesatuan. Contoh sederhana yang dapat kita lihat adalah hubungan antara manusia dengan peraturan-peraturan kemasyarakatan. Pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi maka manusia yang membuatnya harus patuh kepada peraturan yang di buatnya sendiri itu. Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang membuatnya.
Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat di pandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyataka sebagai dialektis atau saling terkait satu sama lain. Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap yaitu :
1.       1. Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya. Melalui     eksternalisasi ini masyarakat menjadi kenyataan buatan manusia.
2.     2. Obyektivasi yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan demikian masyarakat dengan segala pranata sosialnya akan mempengaruhi bahkan membentuk perilaku manusia.
3.      3. Internalisasi yaitu proses dimana masyarakat di sergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.

Apabila manusia melupakan bahwa masyarakat adalah ciptaan manusia, dia akan menjadi terasing atau tealinasi. Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan keterkaitan yang erat satu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan. Analisa terhadap keberadaan keduanya harus menyertakan pembatasan maslah dan waktu agar penganalisaan dapat dilakukan dengan lebih cermat.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar