Nama: Muhammad Anhar Rosyadi
Kelas: 1 IA 25
NPM: 54411762
Konsepsi Ilmu
Budaya Dasar Dalam Kesusastraan
Ilmu Budaya Dasar yang semula dinamakan Basic Humanities, berasal dari
bahasa Inggris the humanities. Istilah ini berasal dari bahasa latin Humanus,
yang berarti manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Jadi the humanities
berkaitan dengan masalah nilai, yaitu nilai kita sebagai homo humanus.
Hampir disetiap jaman, seni termasuk sastra memegang peranan yang
penting dalam the humanities. Ini terjadi karena seni merupakan ekspresi
nilai-nilai kemanusiaan, dan bukannya formulasi nilai-nilai kemanusiaan seperti
yang terdapat dalam filsafat atau agama.
Karena seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normatif, seni lebih
mudah berkomunikasi. Karena tidak normatif, nilai-nilai yang di sampaikannya
fleksibel, baik isinya maupun cara penyampaiannya. Ilmu Budaya Dasar adalah
salah satu mata kuliah yang di berikan dalam satu semester, sebagai bagian dari
MKDU. IBD tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam satu bidang keahlian
yang termasuk didalam pengetahuan budaya. Akan tetapi IBD semata-mata sebagai
salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas
wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya. Pada
waktu menggunakan karya sastra, misalnya mahasiswa tidak perlu mengetahui
sejarah sastra, teori sastra, kritik sastra, dan sebagainya. Memang seperti
cabang-cabang the humanities lainnya, dalam Ilmu Budaya Dasar tidak di ajarkan
sebagai salah satu disiplin ilmu. Sastra disini di gunakan sebagai alat uintuk
membahas masalah-masalah kemanusiaan yang dapat membantu mahasiswa untuk menjadi
lebih humanus. Demikian juga filsafat, musik, seni rupa, dan sebagainya.
Ilmu Budaya Dasar juga di hubungkan dengan prosa, istilah prosa banyak
pandanannya. Kadang-kadang disebut narrative fiction, proses fiction atau hanya
fiction saja. Dalam bahasa Indonesia istilah tadi sering di terjemahkan menjadi
cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk atau prosa kisahan yang
mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang di hasilkan oleh daya khayal
atau imajinasi. Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman, atau novel,
atau cerita pendek.
Dalam kesusastraan Indonesia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa
baru.
A.
Prosa lama meliputi
1.
Dongeng-dongeng
2.
Hikayat
3.
Sejarah
4.
Epos
5.
Cerita pelipur lara
B.
Prosa baru meliputi
1.
Cerita pendek
2.
Roman/novel
3.
Biografi
4.
Kisah
5.
Otobiografi
Selain dihubungkan dengan prosa ilmu budaya dasar juga dihubaungkan
dengan puisi. Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari
kesenian, dan kesenian cabang/unsur dari kebudayaan. Kalau diberi batasan, maka
puisi adalah ekspresipengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam,
dan tuhan melalui media bahasa yang artistik/estentik, yang secara padu dan
utuh dipadatkan kata-katanya.
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh
kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
1.
Figura bahasa seperti gaya personifikasi,
metafora, perbandingan, alegori, dsb sehingga puisi menjadi segar, hidup,
menarik dan memberi kejelasan gambaran angan.
2.
Kata-kata yang ambiguitas yaitu kata-kata yang
bermakna ganda, banyak tafsir.
3.
Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah
diberi susana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga
terasahidup dan memukau.
4.
Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang
sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
5.
Pengulangan yang berfungsi uantuk
mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan , sehingga lebih mengugah hati.
Dibalik kata-katanya yang padat, ekonomis dan sukar dicerna maknanya
itu, puisi berisi potret kehidupan manusia. Puisi menyuguhkan kepada kita
suasana-suasan dan peristiwa-peristiwa kehidupan manusia dan jugadalam kaitan
kehidupannya dengan alam dan Tuhan. Ia merupakan hasil penghayatan dan
pengalaman penyair terhadap kehidupan manusia, terhadap alam dan Tuhan yang di
ekspresikan melalui bahasa yang artistik. Penyair kesusastraan yang terkenal di
Indonesia adalah W.S.Rendra yang sering sekali membuat puisi-puisi kritikan
untuk pemerintah, ini adalah salah satu puisi karya W.S.Rendra