Kamis, 20 Desember 2012

KEINGINAN


KEINGINAN

Ketika ku memilih yang terbaik
Tetapi ku tidak pernah berhasil
Ketika ku mendapatkan apa yang ku inginkan
Tetapi yang didapatkan hanya kebohongan
Ketika ku merasa sangat lelah
Tapi ku harus bersabar
Terjebak dalam kebohongan

Air mata datang mengalir di hati
Ketika ku kehilangan sesuatu yang tidak dapat menggantikannya
Bila ku mencintai seseorang
Tetapi tak ada tanggapan

Lampu akan memandu ku menjalani kisah ini
Dan memicu keinginan ku
Dan ku akan mencoba tuk memperbaiki hati ini

Bila ku terlalu cinta untuk membiarkannya pergi
Tapi jika ku tidak pernah mencoba,
Ku tidak akan pernah tahu
Apa yang ku rasakan


Selasa, 09 Oktober 2012

New Media In Art (Tulisan)

dalam artikel ini saya membuat tema New Media, tapi di dalam artikel ini saya membahas New Media In Art. Apabila ingin lebih jels atau melihat artikel mengenai The New Media In Art coba klik The New Media In Art atau bisa di cek di sini Presentation New Media
 Terima Kasih atas kunjungannya

Rabu, 23 Mei 2012

Manusia dan Kegelisahan (Tulisan)



Nama : Muhammad Anhar Rosyadi
Kelas   : 1 IA 25
NPM    : 54411762

Manusia dan Kegelisahan
Di dunia ini tidak ada seorang manusia pun yang tidak merasakan kegelisahan. Kalau kita melihat seluruh makhluk yang hidup di muka bumi ini akan kita dapati bahwa manusia dengan tabiatnya senantiasa dipengaruhi oleh kompleksitas ketakutan yang menuntunnya ke ambang kegelisahan. Orang-orang di sekeliling kita bahkan dalam diri kita sendiri, baik besar, kecil, laki-laki maupun perempuan, semuanya merasakan ketakutan atau kegelisahan; kegelisahan merupakan fenomena umum dan ciri khas yang hanya dimiliki manusia. Hal ini kiranya memerlukan semacam kesadaran dari kita guna memikirkan kiat-kiat untuk menghindarinya, paling tidak dengan itu kita bisa membayangkan kejadian-kejadian yang belum terjadi dan bagaimana cara menanggulanginya. Sebab pada hakikatnya kegelisahan merupakan reaksi natural terhadap faktor-faktor dan pengaruh-pengaruh internal maupun eksternal.
Tabiat kehidupan dunia adalah penderitaan, kesedihan dan kesusahan. Kondisi-kondisi yang meliputi manusia tidak pernah ‘kering’ dari kesedihan atas masalah yang telah dilalui, atau kegelisahan atas masalah yang sedang menghantui, atau kecemasan atas masalah yang akan diarungi. Ini sesuai dengan firman Allah SWT:

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah.” [QS. al-Balad: 4]

Setiap orang, sesuai dengan kemampuannya masing-masing, berupaya mengekspresikan kegelisahannya sebagai akibat dari pengaruh-pengaruh emosional reaktif yang dikhayalkan akan mengancam kehidupan atau ketenangannya.

Manusia dan Tanggung Jawab (Tulisan)


Nama    : Muhammad Anhar Rosyadi
Kelas     : 1 IA 25
NPM      : 54411762


Manusia dan Tanggung Jawab

Didalam sebuah keluarga terdiri dari suami, istri, anak dan anggota keluarga lainnya. Disana telah jelas peranan masing-masing anggota keluarga. Ayah berkorban demi mencukupi kebutuhan keluarganya, Ibu berkorban demi mengurus buah hatinya.

Apakah kita tau betapa besarnya pengeorbanan mereka? Terkadang kita sebagai anak sering bersikap “arogan” tak mau mengalah, menuntut harus ini itu kepada orang tua. Mereka pasti akan menuruti keinginan kita, karena bagi mereka kita adalah anak kesayangan mereka, tapi pernahkah kita berfikir, sudahkah kita menuruti keinginan mereka atau mungkin membuat mereka bahagia?
Mereka memang tidak menunjukannya langsung kepada kita, tapi apakah kita mengerti. Berbaktilah kepada orang tua itu merupakan bentuk dari pengabdian. Jika dalam agama Islam, Ridho ALLAH adalah Ridho kedua orang tua kita.

Manusia adalah makhluk yang bertanggungjawab, merupakan makhluk yang diberi beban tugas (mukallaf). Yang membebani tugas manusia adalah Allah dan juga dirinya sendiri.
Tanggung jawab lahir kerana manusia diberi kebebasan untuk memilih dan diberikan seperingkat kebolehan dan potensi untuk mengembangkan tugasnya. Kebolehan itu adalah berbentuk hidayah. Hidayah inderawi berupa mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, kulit untuk meraba, lidah untuk merasa. Hidayah akal untuk memikirkan dan bertemukan rumusan dan fenomena-fenomea.
Hidayah agama berupa rumusan yang tidak dapat diindera oleh panca indera dan terbayang dalam fikiran. Semuanya diberikan oleh Allah kepada manusia agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Jadi betapa bijaksananya Allah memberikan sejumlah perangkat kepada manusia sebelum memberikan tugas kepada manusia.
Mengapa kita diberi tugas ? Kerana kita tahu, seperti yang diberi tahu oleh Allah dalam
Surat Al-Ahzab (33:72) “Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat lalim dan amat bodoh” .
Ayat ini menggambarkan bahawa hanya manusialah yang mahu menerima beban tugas kekhalifahan ini. Inilah tanggung jawab yang diberikan Allah kepada manusia. Adakah kita sedar atau tidak? atau hanya sekadar melepaskan batuk di tangga?

Terima kasih sudah mampir di blog sayaaaa......

Manusia dan Pandagan Hidup tulisan


Nama       : Muhammad Anhar Rosyadi
Kelas         : 1 IA 25
NPM         : 54411762

Manusia dan Pandangan Hidup

Tema penulisan saya kali ini adalah mengenai manusia dan pandangan hidup. Setiap manusia mempunyai pandangan hidup yang berbeda-beda. Apa itu pandangan hidup?
Akal dan budi sebagai milik manusia ternyata membawa ciri tersendiri akan diri manusia itu. Sebab akal dan budi mengakibatkan manusia memiliki keunggulan dibandingkan dengan makhluk lainnya. Satu diantar keunggulan manusia tersebut ialah pandangan hidup. Disatu pihak manusia menyadari bahwa dirinya lemah, dipihak lain menusia menyadari kehidupannya lebih kompleks.

Kesadaran akan kelemahan dirinya memaksa manusia mencari kekuatan diluar dirinya. Dengan kekuatan ini manusia berharap dapat terlindung dari ancaman-ancaman yang selalu mengintai dirinya, baik yang fisik maupun non fisik. Seperti penyakit, bencana alam, kegelisahan, ketakutan, dan sebagainya.

Selain itu manusia sadar pula bahwa kehidupannya itu lain bila dibandingkan dengan kehidupan makhluk lain. Sadar pula bahwa dibalik kehidupan ini ada kehidupan lain yang diyakini lebih abadi. Lebih yakin lagi bahwa kehidupan lain itu bahkan merupakan kehidupan yang sesungguhnya.

Disana setiap manusia akan mempertanggung jawabkan apa yang dilakukan selama hidup didunia. Manusia tahu benar bahwa baik dan buruk itu akan memperoleh perhitungan, maka manusia akan selalu mencari sesuatu yang dapat menuntunnya kearah kebaikan dan menjauhkan diri dari keburukan.

Manusia dan Harapan Tulisan



Nama   : Muhammad Anhar Rosyadi

Kelas    : 1 IA 25

NPM    : 54411762


Manusia dan Harapan

Setiap orang di dunia pasti memiliki harapan yang ingin dicapai di dalam hidupnya. Jika harapan tidak dimiliki oleh seseorang, sama saja orang tersebut mati dalam hidupnya. Seseorang yang mau meninggalpun pasti memiliki harapan. Namun, harapan tersebut diturunkan kepada orang yang masih hidup. Pada dasarnya, harapan sama halnya dengan cita-cita. Keduanya terdapat keinginan agar tercapainya sesuatu yang diharapkan. Bedanya pada harapan, sesuatu yang diinginkan tidak terlalu berlebihan, sedangkan pada cita-cita, biasanya dibuat seseorang sampai setinggi langit.

 
Harapan itu sendiri adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang.
Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kebutuhan manusia menurut Maslow :
1.     kelangsungan hidup
2.     keamanan
3.     hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
4.     diakui lingkungan
5.     perwujudan cita-cita
Selain Harapan ada juga istilah yang disebut dengan Kepercayaan. Istilah ini memiliki hubungan dengan harapan.

Kamis, 10 Mei 2012

Manusia dan Keadilan ( Tulisan )



Nama       : Muhammad Anhar Rosyadi
Kelas       : 1 IA 25
NPM                : 54411762

Manusia dan Keadilan
Sebelum kita omongin keadilan, terlebih dahulu kita mencari tahu apa itu keadilan. Keadilan menurut aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah antara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem ini menyangkut dua orang atau benda. 
Lalu ada juga pengertian dari wikipedia mengenai pengertian keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. Menurut sebagian besar teori, keadilan memiliki tingkat kepentingan yang besar. 
Kalau membicarakan tentang keadilan, jadi teringat kasus anggota DPR Angielina Sondakh dan Mbah Minah yang kasus keadilannya berbanding terbalik.
Pertama kasus dari anggota DPR Angelina Sondakh yang telah mengkorupsi uang negara yang cukup banyak. Di kira-kira oleh KPK (Komisi Pemberantas Korupsi) uang yang di korupsi oleh Angelina Sondakh berkisar kurang lebih 500 Trilyun. Woooowwwwwww sungguh amazing sekali uang yang di korupsi oleh angelina sondakh. Walaupun sudah menjalani hukuman kurungan penjara di penjara TIPKOR (Tindak Pidana Korupsi), Angelina Sondakh masih saja mengelak bahwa dia tidak menerima uang sebanyak itu dari berbagai pihak mana pun apabila di tanyai oleh hakim tentang kasus korupsi yang yang menjelit dia. Banyak sekali alasan yang di keluarkan oleh angelina sondakh, walaupun dia sudah diputuskan menjadi tersangka korupsi wisma atlet yang berada di Palembang dan dia pun sudah masuk kedalam sel penjara tetapi dia masih bisa keluar masuk dengan se-enaknya dia untuk berpergian, coba bandingkan dengan kasus yang kedua yang memuat nama Mbah Minah. 

Manusia dan Penderitaan ( Tulisan )



Nama  :Muhammad Anhar Rosyadi
Kelas            : 1 IA 25
NPM             : 54411762
Manusia dan Penderitaan
Sebelum masuk kedalam manusia dengan penderitaan, lebih baik kita mencari tahu dahulu apa itu arti penderitaan berasal dari kata derita.Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya  menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Suatu pristiwa  yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencpai kenikmatan dan kebahagiaan.
Ngomong-ngomong soal penderitaan, di negara yang kita cintai yaitu negara Indonesia masih banyak sekali yang mengalami penderitaan di daerah terpencil. Penderitaan yang dialami oleh negara Indonesia adalah penderitaan yang sangat memprihatinkan khususnya di bidang pangan. Banyak anak-anak kecil yang mengakami busung lapar karena buruknya pengurusan pangan di daerah terpencil di Indonesia, tapi untuk tahun 2012 ini busung lapar di Indonesia sudah lah berkurang tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.



Kamis, 26 April 2012

Manusia dan Keindahan ( Tulisan )


M.Anhar Rosyadi
54411762
1 IA 25

Keindahan

Menurut arti di Kamus Besar Bahasa Indonesia, Keindahan yaitu dapat diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah "kecantikan yang ideal" adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.

Selasa, 24 April 2012

Manusia dan Harapan ( Tugas )

M. ANHAR ROSYADI 
54411762 
1 IA 25 


Manusia dan Harapan

Manusia pasti memiliki harapan yang artinya selalu berharap apa yang melekat yang ada didalam dirinya agar apa yang diinginkannya dapat terwujud dengan baik. Manusia yang tidak punya harapan biasanya tidak punya tujuan hidup atau bisa disebut mati dalam hidup. Harapan harus ada didalam keyakinan manusia baik itu keyakinan pada diri sendiri maupun keyakinan pada tuhan yang maha esa. Manusia berhak untuk berharap selagi manusia mau berusaha untuk mewujudkan harapan itu dan tuhanlah yang akan membantu manusia mwujudkan harapan manusia selagi manusia selalu berusaha dan berdoa tanpa adanya lelah. 
 Harapan hampir mirip dengan cita-cita, hanya saja biasanya cita-cita itu adalah sesuatu yang diinginkan setinggi-tingginya, sedangkan harapan itu tidak terlalu muluk. Meskipun demikian, harapan dan cita-cita memiliki kesamaan, yaitu
1.   Keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud.
2. Pada umumnya baik cita-cita maupun harapan adalah menginginkan hal yang lebih baik atau lebih meningkat.

Sebab Manusia mempunyai Harapan

Ada 2 hal yang menyebabkan seseorang memiliki harapan, yaitu :
1.        Dorongan Kodrat
Kodrat adalah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terwujud dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, sedih, dan bahagia. Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat, dan hidup bersama dengan manusia lain. Dengan kodrat inilah, manusia memiliki harapan.
2.      Dorongan Kebutuhan Hidup
Manusia memiliki kebutuhan hidup, umumnya adalah kebutuhan jasmani dan rohani. Untuk memenuhi kebutuhan itu manusia harus bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan karena kemampuan manusia sangat terbatas baik kemampuan fisik maupun kemampuan berpikirnya.
Menurut Abraham Maslow, sesuai dengan kodratnya, harapan atau kebutuhan manusia itu adalah :
a. Kelangsungan hidup (survival).
b. Keamaanan (safety).
c. Hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai (be loving and loved).
d. Diakui lingkungan (status).
e. Perwujudan cita-cita (self-actualization).

Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup maka manusia mempunyai harapan. Karena pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran
Kepercayaan adalah hal-ha1 yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan
kebenaran. Ada ucapan yang sering kita dengar
- ia tidak percaya pada din sendiri
- saya tidak percaya ia berbuat seperti itu atau berita itu kurang dapat dipercaya
- Bagaimana juga kita hams percaya kepada pemerintah
- kita harus percaya akan nasehat-nasehat kyai itu, karena nasehat-nasehat itu diarnbil
dari ajaran Al-Quran. Dengan contoh berbagai kalirnat yang sering kita dengan dalam ucapan sehari-hari itu, maka jelaslah kepada kita, bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran. Ada jenis pengetahuan yang dimilik seseorang, bukan karena merupakan hasil penyelidikan sendiri, melainkan diterima dari orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karena orang lain itu dapat dipercaya. Yang diselidiki bukan lagi masalahnya, melainkan orang yang memberitahukan itu dapat dipercaya atau tidak. Pengetahuan yang diterima dari orang lain atas kewibawaannya itu disebut kepercayaan.
Makin besar kewibawaan yang memberitahu mengenai pengetahuan itu makin besar
kepercayaan.
Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan artinya diberitahukan oleh Tuhan langsung atau tidak langsung kepada manusia. Kewibawaan pemberi kebenaran itu ada yang melebihi besarnya . Kepercayaan dalam agama merupakan keyakinan yang paling besar. Hak berpikir bebas, hak atas keyakinan sendiri menimbulkan juga hak beragama menurut keyakinan.
Dalam ha1 beragama tiap-tiap orang wajib menerima dan menghormati kepercayaan orang yang bcragania itu. Dasarnya ialah keyakinan masing-masing. Kebenaran atau benar amat penting bagi manusia. Setiap orang mendanlbakannya, karena ia mempunyai arti khusus bagi hidupnya. Ia merupakan fokus dari segala pikiran, sikap dan perasaan.

Manusia dan Kegelisahan ( Tugas )



M. ANHAR ROSYADI
54411762
1 IA 25 
Manusia dan Kegelisahan

Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa kawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak-gerik itu umumnya lain dari biasanya, misalnya berjalan,mundar-mandir dalam ruang tertentu sambil menundukan kepala memandang jauh kedepan sambil mengepal-ngepal tangannya, duduk termenung sambil memegang kepalanya, duduk dengan wajah murung atau sayu, malas bicaran dan lain-lain.
Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan. Kekawatiran ataupun ketakutan. Masalah kecemasan atau kegelisahan berkait juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapai.
Sigmund Freud ahli psikoanalisa berpendapat bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (obyektif), kecemasan neorotik dan kecemasan moril.
1.      Kecemasan Obyektif
Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbul kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada dekat dengan benda-benda tertentu dari lingkungannya.
Kenyataan yang pernah dialami seseorang misalnya pernah terkejut waktu diketahui dipakaiannya ada kecoa. Keterkejutan itu demikian hebatnya, sehingga kecoa merupakan binatang yang mencemaskan, seseorang wanita yang pernah diperkosa oleh sejumlah pria yang tidak bertanggung jawab, sering ngeri melihat pria bila ia sendirian, lebih-lebih bila jumlahnya sama dengan yang pernah memperkosanya. Kecemasan akibat dari kenyataan yang pernah dialami sangat terasa bilamana pengalaman itu mengancam eksistensi hidupnya. Karena seseorang tidak mampu mengatasinya waktu itu, terjadilah kemudian yang disebut stess. Kecemasan yang dialami oleh seorang bayi atau anak kecil sangat berkesan akan nampak kembali pada waktu ia sudah dewasa, misalnya ia mendapat perlakuan yang kejam dari ayahnya. Mungkin ia selalu cemas bila berhadapan dengan orang yang seusia ayahnya, tetapi ada pula yang memberikan reaksi membalik, karena ia mendendam, maka ia berusaha selalu untuk ganti berbuat kejam sebagai pelampiasannya.


2.      Kecemasan Neoritis (syaraf)
Kecemasan ini timbil kareana pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Menurut Sigmund Freud, kecemasan ini dibagi tiga macam, yakni :
Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan. Kecemasan timbul karena orang itu takut akan bayangannya sendiri, atau akan id-nya sendiri, sehingga menekan dan menguasai ego. Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seseorang yang gelisah, yang selalu mengira bahwa sesuatu yang hebat akan terjadi.
Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional (phobia). Bentuk khusus dari phobia adalah bentuk intensitet ketakutan melebihi proporsi yang sebenarnya dari obyek yang ditakutkannya, misal seorang gadis takut memegang benda yang terbuat dari karet. Ia tidak mengetahui sebab ketakutan tersebut, setelah dianalisis, ketika masih kecil dulu ia sering diberi balon karet ayahnya, satu untuk dia dan satu untuk adiknya. Dalam suatu pertengkaran ia memecahkan balon adiknya, sehingga ia mendapat hukuman yang keras dari ayahnya. Hukuman yang didapatnya dan perasaan bersalah menjadi terhubung dengan balon karet.
Rasa takut lain aialah rasa gugup, gagap dan sebagainya. Reaksi ini munculnya secara tiba-tiba tanpa ada provokasi yang tegas. Reaksi gugup ini adalah perbuatan meredakan diri yang bertujuan untuk membebaskan seseorang dari kecemasan neoritis yang sangat menyakitkan dengan jalan sesuatu yang dikehendaki oleh id meskipun ego dan superego melarangnya
3.      Kecemasan moril
Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam-macam emosi antara lain : iri, benci, dendam, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang. Rasa iri, benci, dendam, itu merupakan sebagaian dari pernyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep kurang sehat. Oleh karena itu sering alasan untuk iri, benci, dengki itu kurang dapat dipahami.
Sifat-sifat seperti ini adalah sifat yang tidak terpuji, bahkan mengakibatkan manusia akan merasa khawatir, takut, cemas, gelisah dan putus asa. Misal seseorang yang merasa dirinya kurang cantik, maka pergaulannya ia terbatas kalau tidak tersisihkan sementara itu ia pun tidak berprestasi dalam berbagai kegiatan, sehingga kawan-kawannya lebih dinilai sebagai lawan. Ketidak mampuannya menyamai kawan-kawannya demikian menimbulkan kecemasan moril.

Manusia dan Tanggung Jawab ( Tugas )


M. ANHAR ROSYADI
54411762
1 IA 25 

Manusia dan Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggungjawab adalah kewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawaban dan menanggung akibatnya. Tanggungjawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggungjawab juga juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Seseorang mau bertanggungjawab karena ada kesadaran atau keinsafan atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain. Timbulnya tanggungjawab itu karena manusia itu hidup bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam. Tanggungjawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggungjawab.
Apabila ia tidak mau bertanggungjawab, maka akan ada pihal lain yang memaksa tanggungjawab itu. Dengan demikian tanggungjawab itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi pihak yang berbuat dan dari sisi kepentingan pihak lain. Dari sisi pembuat ia harus menyadari akibat perbuatannya itu, dengan demikian ia sendiri pula yang harus memulihkan ke dalam keadaan baik. Daari sisi pihak lain, apabila si pembuat tidak mau bertanggungjawab, pihak lain yang akan memulihkan baik dengan cara individual maupun dengan cara masyarakat.
Apabila dikaji, tanggungjawab itu adalah kewajiban atau beban yang harus dipikul atau dipenuhi sebagai akibat dari pebuatan pihak yang berbuat, atau sebagai akibat dari perbuatan pihak lain, atau sebagai pengabdian pada pihak lain. Kewajiban atau beban itu ditujukan untuk kebaikan pihak yang berbuat sendiri atau pihak lain dengan keseimbangan, keserasian keselarasan antara sesama manusia, antara manusia dan lingkungan, antara manusia dan Tuhan selalu dipelihara dengan baik. Tanggungjawab itu cirri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggungjawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaan bertanggungjawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan takwa terhadap Tuhan.
MACAM-MACAM TANGGUNG JAWAB
Manusia itu berjuang adalah memenuhi keperluannya sendiri atau untuk keperluan pihak lain. Untuk itu ia menghadapi manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi lingkungan alam. Dalam usahanya itu manusia juga menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan, yaitu kekuasaan Tuhan. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya, atas dasar ini, lalu dikenal beberapa jenis tanggung jawab, yaitu